Selasa, 24 November 2020

Aku adalah Najwa

 Aku adalah Najwa

Aku Najwa Nabila. Panggil saja aku Najwa atau Na. Aku lahir di Kuningan pada tanggal 16 Maret 2003. Catat ya, aku masih berusia 17 tahun saat ini dan tercatat sebagai seorang siswi di SMA Negeri 1 Cilimus. Sudah hampir lima semester namaku berada di daftar absensi tiga kelas yang berbeda. Aku menyukai hal – hal yang mengasah kemampuan berpikir dan juga kreatifitasku. Aku juga menyukai beberapa pelajaran yang menjadi primadona di jurusan sekolahku seperti kimia, matematika dan sejenisnya. Aku adalah seorang kakak untuk tiga orang adik yang menggemaskan. Aku memiliki ayah yang sangat luar biasa juga seorang ibu yang sangat baik hati.

Ketika aku kecil, aku sangat menyukai matematika. Berbagai macam kompetisi seperti olimpiade sudah aku geluti semenjak aku kelas 4 SD. Tak hanya itu, aku juga sangat senang menulis cerita dan bercerita.  Sebenarnya aku sudah mengikuti berbagai macam jenis kompetisi semenjak aku duduk di bangku Taman Kanak – kanak. Dimulai dari kompetisi hafalan Al – Qur’an, Calistung, Pasanggiri dongeng, Pasanggiri Ngarang Sunda, Olimpiade MIPA, Cerdas Cermat MIPA, Cerdas Cermat PAI, Pidato, Cerita Nabi dan lain sebagainya. Ketika aku duduk di banngku menengah pertama, aku lebih sering mengikuti kegiatan Kepramukaan baik itu tingkat ranting, cabang maupun daerah. Aku juga masih sering mengikuti kompetisi Pidato 3 bahasa, Kompetisi Sains Madrasah, dan beberapa event yang diselenggarakan oleh instansi di sekitar sekolahku.

Memasuki dunia putih abu – abu, aku tersadar satu hal. Untuk menggapai cita – cita, aku butuh fokus pada satu bidang. Disamping aku juga menyadari bahwa ada tiga hal yang selama ini menemani perjalananku menempuh pendidikan dan aku mulai lebih memfokuskan diri untuk mengasah tiga hal itu.

Semester pertama,aku mulai mengasah kemampuan berbicaraku. Aku mendaftarkan diri di ekstrakulikuler debat.  Disana, aku bertemu dengan orang – orang hebat. Orang – orang yang tidak hanya pandai berbicara ataupun berkomentar,namun juga memiliki wawasan yang luas dengan elaborasi pemikiran yang luar biasa. Aku kembali menyadari satu hal,ada bekal yang harus dimiliki oleh seorang manusia terlepas dari apapun pekerjaannya. Ya, membaca. Di semester pertama pula aku diberi kesempatan untuk mencoba langsung atmosfer kompetisi debat yang sesungguhnya. Meskipun dalam kegiatan itu tim sekolahku belum bisa membawa pulang plakat kejuaraan, namun kami tetap semangat dan tetap bisa  belajar. Karena seperti yang pelatih kami katakan, dalam setiap kompetisi ataupun kegiatan yang dilihat adalah prosesnya. Proses untuk mencapai ataupun sampai pada target masing – masing. Ketika kita menikmati setiap prosesnya dan terus berproses untuk membuat tujuan kita benar – benar terealisasikan, kita akan sampai pada titik yang luar biasa dengan target – target yang sudah tercapai. Dan benar, ketika aku berusaha fokus  dan tulus, kemenangan selalu datang dalam setiap kompetisi yang aku ikuti. Dimulai keluar sebagai juara 2 LDBI ARESTA Tingkat Jawa  Barat, juara 1 Debat PAI Tingkat Kabupaten, Juara 3 Debat Kesehatan CAB Tingkat Wilayah III, Juara 3 LDBI PERISAI dan juara 1 LDBI KRISTAL Tingkat Provinsi. Berkat kerjasama tim yang baik, aku pun mendapatkan nominasi pembicara terbaik pada LDBI KRISTAL dan Pembicara terbaik kedua tingkat provinsi pada LDBI 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional.

Motivasiku untuk mempertahankan prestasi akademikpun tak pernah hilang meskipun aku sempat turun peringkat ketika aku kelas 4 SD, namun itu tak membuat aku menyerah untuk mengejar ketertinggalan dan sampai saat ini,  aku masih bertahan di urutan pertama pemeringkatan nilai di kelas. Guru – guruku mengajarkanku satu hal selain mata pelajaran yang wajib aku pelajari ketika bersekolah. Mereka berkata bahwa ketika kamu sempat gagal, kamu tidak punya alasan untuk menyerah dan berhenti. Meskipun saat itu aku sempat gagal  pada OSN Kebumian tahun 2019, tapi aku berhasil mewakili kabupatenku pada ajang yang sama di tahun setelahnya yaitu tahun 2020. Aku juga pernah gagal dalam pemilihan bakal calon ketua OSIS selama dua periode, namun saat ini aku dipercaya untuk menjadi Pradana Putri Pramuka sekolahku dan menjadi duta baca sekolah generasi pertama.

Kehidupan memang selalu menuntut kita untuk tetap bangkit setelah jatuh, kembali berusaha setelah bertemu kegagalan dan berdamai setelah dicurangi oleh yang lain. Namun kadang kita lupa untuk bernafas dengan ketulusan dan keikhlasan. Ikhlas ketika harus bangkit lagi,berusaha lagi, berdamai lagi dan tulus dalam menjalani setiap prosesnya. 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar