Rabu, 03 April 2019

Delusive " Bagian Kelima "


 Bagian Kelima 

 “ Namanya Payung dan ia bisa bicara”


Laki – laki itu tersenyum ketika aku mendonggak untuk menatapnya. Ekspresi yang berbanding terbalik dengan seorang remaja laki – laki yang aku temui malam itu.

“ Hei, Jea?” laki – laki itu mementikan jarinya di depan wajahku.

“ Eh iya,” kali ini aku benar – benar setengah sadar.

“ Mari aku bantu.” Laki – laki itu mengulangi ucapannya.

“ Ah iya, terima kasih.”

Jangan salahkan aku yang salah tingkah. Saat ini, kesadaranku untuk mencerna perkataan laki – laki itu sedikit terlambat. Karena jujur, aku terkejut. Aku berpikir, remaja yang ku temui malam kemarin sama sekali tidak bisa bicara. Dan apa ini?

“ Panggil aku Payung.”

“ apa ? Sayang ? “ laki – laki itu tertawa, dan itu membuatku bertambah heran. Memangnya aku tadi memanggil dia apa ?

“ itu juga boleh.” Laki – laki itu berhenti tertawa.

Sebenarnya saat ini tak ada tangan yang harus aku jabat. Karena, tanganku masih berada di tangannya. Laki – laki itu menggenggam tanganku.

“ kamu bisa memanggilku Jea, sayang.” Dia mengangguk lalu kembali tertawa. Aku kembali heran, apa saat ini penampilanku terlalu konyol?

“ Dengar Jea, aku sudah tahu namamu. Namaku Payung. Bukan sayang. Kecuali jika kamu memang ingin memanggilku seperti itu. “

Pipiku memanas, reflex melepaskan tanganku yang belum dilepas dari genggamannya.  

“ Ah iya, terima kasih coklat panasnya. Minuman itu sangat membantu. “ ucapnya.

Aku teringat bagaimana malam kemarin aku menarik tanganya secara paksa untuk menerima coklat panas yang aku beli. Dan saat ini, tangan itu terulur untuk membantuku berdiri.

“ Ya sudah, Payung kembali ke kelas ya, “ ia tersenyum lagi kemudian berjalan mundur dan berlari meninggalkanku tanpa menunggu jawaban ‘iya’ dari mulutku. Aku hanya mengangguk kecil.
Mungkin hari ini, remaja laki – laki itu yang akan menganggap aku bisu.

Dan hari ini, siang ini, di kantin yang mulai sepi dengan lututku yang perih, aku tahu nama remaja laki – laki itu. Namanya Payung dan dia bisa bicara.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar